Rabu, 20 Juli 2016

Pengertian Strategi Pembelajaran Guided Note Taking

Pengertian Strategi Pembelajaran Guided Note Taking
Menurut bahasa istilah strategi pembelajaran guided note taking terdiri dari tiga kata yakni kata guide, note dan taking. John M. Echols dan Hasan Sadily dalam Kamus Inggris-Indonesia (2003:283) menuliskan kata guided berasal dari kata guide yang sering dimaknai sebagai buku pedoman, pemandu, mengemudikan, menuntun, menjadi petunjuk jalan, membimbing dan mempedomani dan juga dapat bermakna kendali. Sedangkan kata note berarti catatan, dan kata taking sebagai kata benda yang berasal dari kata take mempunyai arti pengambilan. Dari pengertian etimologis ini guide note taking  dapat dimaknai sebagai strategi pembelajaran dengan menggunakan catatan terbimbing.[1]
Adapun dalam  pengertian terminologi istilah guided note taking adalah strategi pembelajaran dimana seorang guru menyiapkan suatu bagan, skema (hand out) sebagai media yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan ketika seorang guru sedang menyampaikan pelajaran. Strategi ini dianggap sebagai suatu solusi untuk membuat siswa lebih berkonsentrasi saat guru sedang menjelaskan pelajaran (ceramah).[2]
Lebih lanjut dikatakan bahwa strategi guide note taking atau catatan terbimbing adalah merupakan salah satu strategi pembelajaran  aktif (active learning) dan salah satu strategi pendukung  cooperative learning yang dipilih untuk membantu penyampaian materi ajar dengan menggunakan hand out. Tujuan strategi guide note taking adalah agar materi pelajaran yang disampaikan  mendapat perhatian siswa terutama pada kelas yang jumlah siswanya cukup banyak (penuh) (Zaini, 2008:32).[3]
Strategi guide note taking termasuk salah satu pendukung model pembelajaran kooperatif maksudnya bahwa pembelajan kooperatif tidak akan dapat berlangsung dengan baik, jika peserta didik tidak memiliki pengetahuan utama (prior knowledge). Fenomena ini menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif membutuhkan persiapan yang matang. Pertama, peserta didik harus sudah memiliki pengetahuan awal tentang materi yang akan dipelajari. Kedua, peserta didik harus memiliki kemampuan bertanya (Agus Suprijono, 2010:102). Guide note taking merupakan strategi pembelajaran yang menuntut siswa untuk dapat bernalar dan memahami materi atau membangun stock of knowledge (persediaan pengetahuan), sehingga dibutuhkan konsentrasi siswa yang tinggi. Siswa diharapkan mampu untuk menyimpulkan, mendefinisikan, merumuskan dan berfikir general. [4]
Dari penjelasan tersebut, metode ceramah akan berjalan efektif dan efisien, apabila guru dapat melakukan beberapa strategi yang tepat sesuai materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Salah satunya memberikan cadangan visual, agar apa yang disampaikan oleh guru dapat diserap dengan baik. Termasuk dalam cadangan visual adalah memberikan ringkasan materi (hand out) yang akan disampaikan kepada siswa dengan mengosongkan beberapa poin penting. Dan siswa diperintahkan mengisi point point kosong tersebut. Dengan strategi ini, siswa akan mudah memahami apa yang disampaikan guru dan sekaligus mendorong kemampuan motoriknya. (Heri Gunawan, 2012:265)[5]



[1] Heri Gunawan, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Alfabeta, Bandung, 2012 Cetakan I, hlm 261
[2] Ibid
[3] ibid
[4]
[5] Ibid 265